Kesemek, berdasarkan referensi laman Wikipedia, adalah
sejenis buah buahan dari sejenis marga Diospyros. Tanaman itu dikenal pula
dengan sebutan buah kaki atau dalam bahasa inggris disebut oriental persimmon.
Nama ilmiahnya adalah Diospyros kaki. Kaki dalam bahasa jepang adalah zat
tannin.
Seperti yang digambarkan dalam Wikipedia, pohon kesemek di
Kabupaten Kuningan pun, diameter pangkal batangnya paling besar hanya belasan
sentimeter. Pohonnya tidak terlalu tinggi, bengkok-bengkok, dan banyak cabang.
Pohon kesemek biasanya berbunga lalu berbuah hanya sekali
dalam satu tahun. Bentuk buahnya, sejak kecil hingga matang dipohon umumnya
agak gepeng membulat. Kesemek muda berwarna hijau tua. Setelah matang, warna
kulitnya berubah kuning kemerahan, dengan ukuran diameter buah antara 5 hingga
8 cm. Proses perkembangan kesemek dari kemunculan bunga hingga masak di pohon,
sekitar 6 hingga 7 bulan.
Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama
fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium. Kesemek muda
mengandung zat tannin yang menimbulkan rasa sepat. Kandungan zat ini akan
berkurang seiring dengan masaknya buah. Zat tanin bisa dimanfaatkan untuk
mengawetkan kerajinan tangan dan bahan pengobatan hipertensi.
Menurut Wikipedia, Kesemek berasal dari daratan Republik Rakyat Cina. Buah ini menyebar serta dikembangbiakan di jepang. Selanjutnya, menyebar ke negera lain di Asia, dan pula masa colonial era 1800-an dibawa kebenua Eropa selatan dan Amerika Serikat.
Menurut Wikipedia, Kesemek berasal dari daratan Republik Rakyat Cina. Buah ini menyebar serta dikembangbiakan di jepang. Selanjutnya, menyebar ke negera lain di Asia, dan pula masa colonial era 1800-an dibawa kebenua Eropa selatan dan Amerika Serikat.
Buah itu cukup penting dalam tradisi di Tiongkok dan Jepang,
dan memiliki nilai komersial tinggi. Produksi kesemek pun meluas pula ke
Selandia Baru, Australia, dan Israel.
Di Indonesia, Malaysia dan Thailand, produksi kesemek
umumnya hanya untuk konsumsi local. Sumatra Utara, Khususnya wilayah Brastagi,
pernah secara tetap mengirimkan kesemek ke Singapura.
Di negeri ini, kesemek tumbuh produktif di daerah dataran
tinggi, di antaranya di Jawa Barat dan Jawa Timur, termasuk di antaranya di
dataran tinggi lereng selatan Gunung Ciremai.
Pemeliharaan pohon kesemek juga terbilang mudah dibandingkan
dengan pohon buah lain.
“Pohon kesemek tidak perlu dipupuk atau diberi
obat-obatan pembasmi hama atau obat penyubur dan lain-lain. Malahan, rumput dan
semak di sekitar pohon, tidak perlu disiangi segala.Sumber : Pikiran Rakyat ( Rabu 13 November 2013)
0 komentar:
Posting Komentar