Jumat, 28 Desember 2012

Jalan - Jalan Sore

Pada sabtu sore temanku yang bernama Ivan mengirim pesan sms yang berisi bahwa aku disuruh ketempat dia minggu siang untuk menonton film dirumahnya ,karena sebelumnya saya sudah berjanji dengan dia bahwa hari sabtu atau minggu saya akan membawakan film The Amazing Spiderman atau Batman The Dark Knight Rises untuk ditonton dirumahnya.Karena hari sabtu saya tidak bisa ke tempat dia dikarenakan masih banyak pekerjaan yang belum selesai,jadi saya memutuskan ketempat dia hari minggu.Dan minggu siang setelah dzuhur saya bersiap - siap untuk berangkat ketempat ivan dan tidak lupa membawa laptop dan juga stik untuk bermain game PES bersama dia beserta perlengkapan yang di butuhkan lainnya.


Sesampainya saya dirumahnya ternyata dia masih di dalam kamar,karena kamar dia ada dibelakang jadi saya permisi dengan penghuni rumahnya dahulu,dan kebetulan hanya kaka iparnya yang sedang menonton tv di ruang tamu karena orang tuanya juga sedang pergi jadi suasana dirumahnya juga lumayan sepi,setibanya didepan kamarnya rupanya dia sudah bangun jadi saya tidak usah repot - repot untuk membangunkannya.Tanpa basa - basi lagi saya langsung membuka tas yang saya bawa yang berisi laptop dan mengeluarkanya beserta peralatan lainnya yang sudah saya siapkan sebelumnya.

Selesai menyiapkan laptop ternyata teman saya izin ingin makan dahulu karna perutnya yang dari pagi belum sarapan sudah keroncongan jadi sambil menunggu dia selesai makan saya bermain game PES terlebih dahulu karna sayang juga kalau stik yang saya bawa tidak digunakan.Setelah dia selesai makan ternyata dia bilang kalau lebih baik main game daripada nonton film,jadi saya dengan dia hanya melihat film sebentar dan sisanya main game sampai pukul 3.30 wib.

Pas waktu ashar saya izin dengan dia untuk sholat sebentar sambil meminjam peralatan sholat kepadanya.Sambil menunggu saya dia menonton film batman yang ada di laptop.sebetulnya dia ingin menonton film spiderman 4 yang terbaru tetapi saya lupa memasukan kedalam laptop jadi filmnya tertinggal itu tertinggal dirumah.Selesai sholat saya mengajukan usul bagaimana kalau nanti jalan - jalan sore,pertama dia kurang setuju karena pada saat itu cuaca juga sedikit mendung jadi dia liat bagaimana cuaca nanti sore. Pada kurang lebih jam  4 sore temannya datang dan mengajak untuk jalan jalan sore dan karna cuaca juga menjadi cerah maka jadi lah kita ber tiga untuk siap – siap berangkat ke setu pengasinan yang biasanya ramai oleh anak - anak muda yang berkumpul.Karna saya nanti langsung pulang setelah jalan – jalan  maka saya putuskan untuk pulang terlebih dahulu untuk menaruh laptop sambil ganti baju.
Sebaliknya pulang dari rumah ternyata dia sudah jalan terlebih dahulu dengan temannya,dan dia pun mengirim pesan sms untuk langsung menyusul ke setu.Tanpa basa basi saya pun langsung menancap gas ke tujuan ,di tengah perjalanan akhirnya saya bertemu dengan mereka sambil bilang sedikit kecewa terhadap mereka karna dia tidak menunggu saya datang sebelum berangkat.


Sesampainya di setu pengasinan ternyata tempat tersebut sudah sangat ramai oleh pemuda pemudi yang berkumpul, kami pun mencari tempat atau lapak untuk berhenti. Sambil melihat pemandangan setu kami bertiga mengobrol – obrol tentang apa saja dan tidak lupa juga sambil cuci mata. Pada waktu pukul 5.30 kami bertiga memutuskan untuk pulang karna sudah hampir maghrib dan juga suasana di setu mulai sedikit sepi karna yang lainnya juga pada kembali kerumah masing.Pada perjalanan pulang kami tidak mengambil jalan yang tadi kami lewati tetapi mengambil jalan pintas supaya cepat sampai dirumah.

Senin, 24 Desember 2012

Organisasi Kemahasiswaan

Latar Belakang Organisasi kemahasiswaan



Menjadi mahasiswa adalah kesempatan. Masuk organisasi adalah pilihan. Ya, dari sekian anak negeri ini yang lulus dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) hanya sebagian kecil yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, besar harapan masyarakat terhadap kaum muda yang bergelut dengan dunia intelektual ini.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mengondol gelar sarjana/diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan mahasiswa.
Tapi apakah cukup dengan hanya mengandalkan ilmu dari perkuliahan dan indeks prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang lebih penting, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan memimpin dan dipimpin.
Kapabilitas softskill ini tidak diajarkan lewat bangku kuliah. Namun, bisa didapatkan melalui organisasi-organisasi mahasiswa, baik itu Organisasi Intra Kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Di dalam Univesitas Gunadarma sendiri memiliki cukup banyak organisasi kemahasiswaan baik antar Fakultas ataupun organisasi lainnya seperti SNAP, Paduan suara, dll.


Hal yang ingin penulis tegaskan di sini adalah keberadaan organisasi mahasiswa menjadi penting karena kemanfaatannya terpulang kepada mahasiswa itu sendiri. Mungkin ada yang takut ketika masuk organisasi waktunya untuk belajar akan terganggu yang pada akhirnya berpengaruh kepada lamanya studi. Penulis katakan memang ada sebagian kecil mahasiswa yang lalai kuliah akibat terlalu sibuk mengurus organisasi. Tapi kenyataan juga membuktikan, betapa banyak penggiat organisasi yang berhasil lulus tepat waktu, dan dengan indeks prestasi yang sangat memuaskan. Jadi ini hanyalah masalah manajemen waktu.
Selain berfungsi sebagai pembelajaran diri, organisasi mahasiswa merupakan wahana bagi mahasiswa berempati dengan situasi yang terjadi di masyarakat. Negara berkembang layaknya Indonesia, banyak dihadapkan masalah-masalah sosial terutama menyangkut kesenjangan ekonomi, kecurangan, ketidakadilan, dan ketidakstabilan politik. Organisasi mahasiswa membawa para anggotanya bersinggungan langsung dengan persoalan-persoalan ini, sekaligus mengugah rasa kritis untuk mencari solusi atas apa yang terjadi.
Organisasi mahasiswa menjembatani domain menara gading kampus yang elitis dengan ruang masyarakat. Sehingga, ketika terbiasa menghadapi problem kehidupan, mahasiswa tidak lagi canggung bergumul dengan ruang baru, baik di masyarakat maupun di dunia kerja selepas lulus dari perguruan tinggi.

Referensi : www.google.com

Twitter Facebook Digg Favorites More