Dua perusahaan teknologi yang digandrungi pengguna saat ini, Facebook
dan Twitter, melakukan revolusi besar dengan menjual saham perdana
mereka ke publik pada 2012 dan 2013 ini. Apa perbedaan yang terjadi pada
keduanya setelah itu?
Penjualan saham perdana oleh perusahaan private (tertutup) kepada publik biasa disebut IPO (Initial Public Offering).
Penjualan saham perdana oleh perusahaan private (tertutup) kepada publik biasa disebut IPO (Initial Public Offering).
Biasanya IPO dikeluarkan oleh perusahaan kecil yang mencari modal pengembangan. Tapi tidak jarang juga dilakukan oleh perusahaan besar yang dimiliki secara privat kemudian "membuka diri" menjadi perusahaan dengan saham publik.
Pada pertengahan 2012 lalu, Facebook memutuskan menjual saham perdananya kepada publik. Setelah beragam spekulasi hadir menjelang dilepasnya saham tersebut ke pasar, pada 18 Mei 2012, saham perdana Facebook dijual dengan harga 38 dollar AS per lembar.
Dengan menggunakan simbol IPO FB, Facebook menawarkan 421.200.000 lembar saham lewat bursa saham NASDAQ. Yang berarti sosial media itu mampu menggalang dana IPO sebesar 16 miliar dollar AS.
Sehingga Facebook menjadi perusahaan internet dengan nilai IPO tertinggi sepanjang masa.
Berselang setahun, giliran Twitter melakukan IPO. Pada 6 November 2013, Twitter menawarkan sahamnya dengan harga 26 dollar AS per lembar.
Twitter menjual 70 juta lembar saham yang mana dengan ini maka dana Twitter menjadi 1.82 miliar dollar AS serta nilai perusahaan naik menjadi 14.2 miliar dollar AS.
Berbeda dengan Facebook yang menawarkan sahamnya di bursa saham NASDAQ. Twitter yang menggunakan simbol IPO TWTR memilih New York Stock Exchange (NYSE).
Jalan yang Berbeda
Meski rasanya rentang waktu yang cukup jauh membuat keduanya tidak dapat disejajarkan tapi paling tidak jatuh bangun Facebook di bursa saham belum terlihat dialami oleh Twitter dalam usianya yang menginjak sebulan ini.
Lihat saja pada hari pertama, Mei 2012 lalu, saham Facebook sempat menyentuh angka 45 dollar AS per lembar sebelum akhirnya ditutup pada angka 38.23 dollar AS.
Sedangkan Twitter pada hari pertamanya, November 2013, ditutup pada angka 45.15 dollar AS per lembar setelah pada siang harinya sempat menyentuh 50 dollar AS per lembar.
Facebook jatuh bangun pada perkembangan penawaran IPO-nya. Coba kembali menilik pada September 2012 lalu, saham Facebook sempat anjlok ke titik terendah pada 17.73 dollar AS.
Bahkan Facebook menutup tahun 2012 hanya dengan berada pada kisaran 17 dollar AS per lembar saham. Hal ini tampak sebagai sebuah kegagalan bagi Facebook yang mengawali perjalanannya di bursa saham pada angka 38 dollar AS.
Setelah perjalanan panjang setahun, pada Juli 2013 barulah Facebook berhasil kembali ke angka awal penjualan sahamnya yakni 38 dollar AS.
Baru setelah itu penjualan saham Facebook kembali ke jalurnya. Pada Agustus 2013 misalnya saham Facebook sudah berada pada angka 41.34 dollar AS. Lalu September 2013, menyentuh 45.07 dollar AS, November 2013 hingga 47.56 dollar AS dan pada Desember 2013 ini berada di kisaran 47.06 dollar AS.
Sebuah perjalanan satu tahun yang panjang dilalui Facebook. Kalau dibandingkan dengan pesaingnya Twitter, yang baru sebulan melepas sahamnya, akan terlihat perbedaan.
Pada hari pertama IPO-nya saja, Twitter menutup hari dengan lonjakan harga saham yang pesat pada 45.15 dollar AS. Naik 73.7 % dari harga awal.
Sampai pada bulan Desember 2013, kurang lebih sebulan setelah penjualan perdana sahamnya, Twitter masih berada pada kisaran 43.4 dollar AS.
Twitter tidak mengalami penurunan harga seperti yang dialami Facebook hingga lebih rendah daripada harga awalnya. Selain itu Twitter juga terus berada pada kisaran angka yang stabil.
Meski kini harga saham Facebook masih lebih tinggi -- berada pada 48.67 (5/12) -- daripada Twitter yang berada pada angka 43.4 dollar AS (5/12).
Mereka yang Jadi Kaya
Tentunya penjualan saham ke publik ini menguntungkan bagi pihak yang telah lebih dulu "menabung" di kedua perusahaan tersebut.
Setelah penjualan saham ke publik dilakukan oleh Facebook, Mark Zuckerberg ditetapkan menjadi orang terkaya peringkat ke-42 menurut Bloomberg Billionaires Index.
Hal ini setelah nilai kekayaan Mark mencapai 16.7 miliar dollar AS atau naik sekitar 30% sejak Mei 2012.
Selain Mark, duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger juga turut bertambah kaya.
Ini karena perjanjian pembelian saham Instagram pada 9 April 2012. Dalam perjanjian itu, Facebook akan membayar tunai 300 juta dollar AS dan 23 juta lembar saham.
Karena saham Facebook dijual 38 dollar per lembar saham, Instagram mendapat bagian 874 juta dollar AS. Sehingga harga akuisisi Facebook atas Instagram menjadi 1.174 miliar dollar AS.
Tentu tidak hanya Facebook yang berhasil memberikan tambahan kekayaan bagi para koleganya. Twitter pun demikian.
Dengan pelaksanaan IPO perdananya, Twitter membuat Evan Williams, salah satu pendiri dan pemegang saham individu terbesar, yakni 10,4 %, memiliki kekayaan senilai 2.56 miliar dollar AS.
Begitu juga dengan Peter Fenton, pemegang saham Twitter sebesar 6.7%, memiliki kekayaan senilai 1.45 miliar dollar AS. Serta pemegang saham Twitter sebesar 6%, Spark Capital, yang memiliki kekayaan senilai 1.4 miliar dollar AS.
Tidak berhenti di situ saja, Union Square Ventures dengan saham sebesar 5.9%, mendapat kekayaan senilai 1.3 miliar dollar AS. Lalu Digital Sky Technologies (DST) Global mendapat kekayaan senilai 1.07 miliar dollar AS atas sahamnya sebesar 5%.
Selain itu salah satu pendiri Twitter lainnya, Jack Dorsey yang memiliki saham sebesar 4.9%, juga mendapat kekayaan senilai 1.06 miliar dollar AS.
Tidak ketinggalan Dick Costolo, CEO twitter sejak 2010, yang memiliki saham 1.6% atau senilai 346 juta dollar AS.
Tentunya tidak hanya mereka, para pembeli saham yang siap mengucurkan dananya untuk membeli lembar-lembar saham publik milik kedua perusahaan itu akan bertambah seiring waktu.
Begitu juga dengan pergerakan saham yang terus berlangsung, perjalanan keduanya masih panjang. Fluktuasi tidak dapat dihindarkan, lalu akankah Twitter mampu mempertahankan stabilitasnya? Atau mampukah Facebook terus mengungguli Twitter? Kita tunggu saja.
Menurut analisa saya memang perusahaan pembuat facebook dan twitter adalah merupakan perusahaan media sosial terbesar tetapi itu tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut dalam hal naik turun saham mereka, karena dalam hal semua kegiatan bisnis itu pasti mengalaminya walaupun besar kecilnya perusahaan tersebut maka dari itu pemilik ataupun pendiri perusahaan harus pintar pintar mensiasatinya atau paling tidak meminimalisir terjadinya penurunan saham mereka.
Referensi :http://tekno.kompas.com/read/2013/12/30/0756086/Naik.Turun.Saham.Facebook.vs.Twitter
0 komentar:
Posting Komentar