Saat musim salju menyelimuti bumi, beberapa destinasi wisata
akan bersolek diri mempercantik parasnya. Bukan hanya negeri-negeri Eropa yang
tawarkan pemandangan salju menarik, China pun memiliki suguhan luar biasa untuk
wisatawan.
Musim dingin di China berlangsung bulan November hingga Maret. Dalam rentang
waktu tersebut, sungai yang berada di wilayah Shaanxi ini dipadati pengunjung.
Semuanya berbondong-bondong ingin melihat ketakjuban Air Terjun Hukou.
Air sungai berwarna kuning kecokelatan tampak mengalir deras dari sebuah
sungai. Sesuai dengan warna yang dihasilkannya, sungai itu disebut sebagai
Sungai Kuning.
Ada sesuatu yang istimewa di sini, ketika musim dingin tiba, air akan membeku
membentuk sebuah lanskap yang indah. Pembekuan akan terjadi jika suhu mencapai
-10 derajat celsius.
Belum puas melihat barisan es yang menghiasi sebuah sungai. Ketika langit
cerah, kabut-kabut di sekitar air terjun akan dibiaskan oleh sinar matahari.
Inilah saat yang paling ditunggu-tunggu, yakni munculnya lengkungan pelangi
yang sangat indah.
Sungai Kuning sendiri merupakan sungai terbesar di China, lebar sungai
bervariasi tergantung musim. Biasanya sekitar 30 meter namun ketika banjir
menghadang, lebarnya bisa mencapai 48 meter. Yang lebih unik, air sungai akan
menyempit sekitar 10 meter ketika terjun. Pemandangan terlihat seperti air yang
dituangkan dari sebuah teko.
Menurut pendapat saya pada biasanya air terjun umumnya hanya berupa air yang jatuh dari ketinggian sehingga membentuk pemandangan yang indah untuk di lihat oleh orang tetapi dengan membaca artikel di atas dapat di simpulkan bahwa air terjun tidak hanya air yang jatuh dari ketinggian tetapi air tersebut juga dapat membeku pada musim dingin dan membentuk seperti dinding air yang mengarah ke bawah dan menambah keindahan objek wisata tersebut. Sayangnya di Indonesia tidak ada air terjun seperti yang diceritakan pada artikel diatas karena indonesia merupakan negara tropis yang hanya mempunyai dua musim saja berbeda dengan negara eropa maupun bagian bumi yang memiliki empat musim.
0 komentar:
Posting Komentar