Diantara
para kader dakwah mungkin banyak yang bertanya ? mengapa saya harus
hadir di pembinaan rutin, padahal saya mungkin tidak tahu urgensinya
apa? mengapa saya harus hadir di sementara saya tidak tahu urgensinya
apa? mengapa agenda pembinaan harus sebanyak itu ? padahal kayaknya saya
ikut tiap agenda pembinaan, sama2 aja, saya duduk datang diam,
mendengarkan, lalu pulang ? apa urgensinya ikut agenda pembinaan
tersebut ?
ketahuilah, untuk menuntut ilmu ntm itu harus berguru, bukan hanya
berbuku ! berguru itu artinya tallaqi, bertemu langsung dengan guru yang
akan memberikan kita ilmu. Berguru itu artinya menaruh hormat pada
siapa yang akan memberikan ilmu kepada kita. Berguru itu artinya
berkorban, karena kitalah yang harus mendatangi ilmu, bukan sebaliknya
!!
sementara itu dizaman sekarang, saat informasi mengalir sedemikian
deras, banyak kader yang melupakan arti berguru. Ia merasa cukup dengan
membaca info tentang islam yang banyak beredar di dunia maya. Ia merasa
cukup dengan berbuku, dengan membaca dan menyerap informasi yang
tersedia.
betap seorang ustadz pernah ditanya : “ustadz mengapa tidak pernah mau memberikan handout materi dari training / materi tadi ?”.
Ustadz menjawab : “agar ntm belajar akh, kalau engga begini ntm ga
belajar. Coba ntm refleksikan, berapa banyak dari kita yang sudah beli
buku ma’dah tarbiyah, bahkan sudah ditulis syarahnya, tetapi berapa coba
yang sudah mendalaminya ?? sementara dulu ketika ma’dah tarbiyah belum
dibukukan, belum dicetak, setiap kader berlomba untuk memahaminya,
berusaha sekuat tenaga untuk bisa dihafal, untuk kemudian diberikan
kepada binaannya. Sekarang, semangat itu makin luntur akhi ! Karena
itulah saya jarang sekali memberikan materi yang saya sampaikan, agar
barang siapa yang ingin mendapat ilmu, ia harus datang, harus hadir
ditengah2 pertemuan kita. Karena yang ingin ana sampaikan bukan hanya
materi akhuna sayang, tetapi semangat, energi, dan ruh, yang bergerlora
dari materi-materi tersebut !!”
Bukankah karena itu juga pertemuan pekanan kita yang indah disebut
liqo’at yang artinya pertemuan. Dimana salah satu parameter utama
keberhasilan, parameter sehatnya liqoa’at adalah KEHADIRAN para kader
dalam forum bermandikan cahaya tersebut !? Jadi mau tidak mau ikhwah
fillah, kita memang harus berguru. Manhaj kita mengajarkan demikian.
ikhwah fillah, Kenapa engkau harus berguru, tidak hanya berbuku?
Karena kata-kata mungkin memiliki ilmu dan semangat, namun hati hanya
bisa disentuh dengan hati…
Menurut pandangan saya terhadap artikel diatas itu memang benar adanya jadi setiap orang yang ingin mendapatkan ilmu bukan hanya orang tersebut membaca buku ataupun yang lainnya tetapi orang tersebut juga harus berguru langsung dengan orang mengerti di bidangnya, karena sudah rahasia sang pencipta bahwa apabila kita ingin memiliki ilmu yang bermanfaat tidak selamanya harus membaca buku walaupun buku tersebut memiliki semua keinginan yang kita inginkan.. sekian ^_^
Referensi :http://taufiqsuryo.wordpress.com/page/2/
0 komentar:
Posting Komentar