Jumat, 10 Januari 2014

Berguru Bukan Hanya Berbuku

Selagi saya sedang asik browsing dengan mesin google secara tidak sengaja saya menemukan artikel yang di dalamnya mengandung arti yang sangat dalam tentang pentingnya kita berguru tetapi bukan hanya buku, Berikut ini isi artikelnya cekidot ^_^ :

Diantara para kader dakwah mungkin banyak yang bertanya ? mengapa saya harus hadir di pembinaan rutin, padahal saya mungkin tidak tahu urgensinya apa? mengapa saya harus hadir di sementara saya tidak tahu urgensinya apa? mengapa agenda pembinaan harus sebanyak itu ? padahal kayaknya saya ikut tiap agenda pembinaan, sama2 aja, saya duduk datang diam, mendengarkan, lalu pulang ? apa urgensinya ikut agenda pembinaan tersebut ?
ketahuilah, untuk menuntut ilmu ntm itu harus berguru, bukan hanya berbuku ! berguru itu artinya tallaqi, bertemu langsung dengan guru yang akan memberikan kita ilmu. Berguru itu artinya menaruh hormat pada siapa yang akan memberikan ilmu kepada kita. Berguru itu artinya berkorban, karena kitalah yang harus mendatangi ilmu, bukan sebaliknya !!
sementara itu dizaman sekarang, saat informasi mengalir sedemikian deras, banyak kader yang melupakan arti berguru. Ia merasa cukup dengan membaca info tentang islam yang banyak beredar di dunia maya. Ia merasa cukup dengan berbuku, dengan membaca dan menyerap informasi yang tersedia.
betap seorang ustadz pernah ditanya : “ustadz mengapa tidak pernah mau memberikan handout materi dari training / materi tadi ?”.
Ustadz menjawab : “agar ntm belajar akh, kalau engga begini ntm ga belajar. Coba ntm refleksikan, berapa banyak dari kita yang sudah beli buku ma’dah tarbiyah, bahkan sudah ditulis syarahnya, tetapi berapa coba yang sudah mendalaminya ?? sementara dulu ketika ma’dah tarbiyah belum dibukukan, belum dicetak, setiap kader berlomba untuk memahaminya, berusaha sekuat tenaga untuk bisa dihafal, untuk kemudian diberikan kepada binaannya. Sekarang, semangat itu makin luntur akhi ! Karena itulah saya jarang sekali memberikan materi yang saya sampaikan, agar barang siapa yang ingin mendapat ilmu, ia harus datang, harus hadir ditengah2 pertemuan kita. Karena yang ingin ana sampaikan bukan hanya materi akhuna sayang, tetapi semangat, energi, dan ruh, yang bergerlora dari materi-materi tersebut !!”
Bukankah karena itu juga pertemuan pekanan kita yang indah disebut liqo’at yang artinya pertemuan. Dimana salah satu parameter utama keberhasilan, parameter sehatnya liqoa’at adalah KEHADIRAN para kader dalam forum bermandikan cahaya tersebut !? Jadi mau tidak mau ikhwah fillah, kita memang harus berguru. Manhaj kita mengajarkan demikian.
ikhwah fillah, Kenapa engkau harus berguru, tidak hanya berbuku? Karena kata-kata mungkin memiliki ilmu dan semangat, namun hati hanya bisa disentuh dengan hati…

Menurut pandangan saya terhadap artikel diatas itu memang benar adanya jadi setiap orang yang ingin mendapatkan ilmu bukan hanya orang tersebut membaca buku ataupun yang lainnya tetapi orang tersebut juga harus berguru langsung dengan orang mengerti di bidangnya, karena sudah rahasia sang pencipta bahwa apabila kita ingin memiliki ilmu yang bermanfaat tidak selamanya harus membaca buku walaupun buku tersebut memiliki semua keinginan yang kita inginkan.. sekian ^_^  

Referensi :http://taufiqsuryo.wordpress.com/page/2/

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook Digg Favorites More