Dahulu waktu
kecil saya sering main di jalan kavling dpr, setidaknya begitulah nama jalan
yang ada di dekat tempat tinggal saya dan saya tidak tahu asal usul mengapa
orang menamakan jalan tersebut demikian,jalan tersebut terletak di daerah serua
yang persis dengan tempat tinggalku, karena saya adalah orang pendatang jadi
saya tidak mengetahui asal- usul jalan kav dpr serua yang sebenarnya.Sebelum
tinggal ditempat yang sekarang saya tinggal di daerah Jakarta selatan tepatnya
dikuningan Jakarta.Menurut orang tua yang asli pribumi yang sudah lama disitu
bilang bahwa dahulu jalan tersebut adalah pemisah antara gunung yang bernama
gunung cerai.Aneh memang gunung di beri nama tersebut tapi karena kedua gunung
tersebut seperti memisah diantara jalan tersebut. Layaknya suami istri yang
bercerai, gunung tersebut juga memisah seperti pasangan yang sudah tidak
bersatu lagi. Gunung tersebut hanyalah gunung pasif atau tidak bisa
mengeluarkan lava seperti gunung aktif atau bisa dikatakan tumpukan tanah yang
membentuk gunung atau bukit.Dan ada juga yang mengatakan bahwa tanah gunung itu
di angkut untuk meratakan tempat lain yang dahulunya sawah dan dataran rendah
di daerah bojong sari Depok.
Setelah saya
sudah pindah di daerah yang sekarang saya tempati jalan tersebut belum lah
bagus seperti sesudahnya,kadang saya dan teman – teman sering berenang ke sawah
yang dekat dengan jalan tersebut karena di sebelah jalan ada banyak sawah milik
orang asli pribumi yang di dalam sawahnya banyak di pelihara ikan oleh
pemiliknya dan sawah yang diseberang jalan digunakan petani disitu untuk
menanam padi karna sistem pengairannya di ambil dari sawah yang sebelah atau bisa
disebut juga sistem pengairannya menggunakan irigasi yang memanfaatkan air dari
sawah diseberang tetapi apabila musim kemarau tiba petani yang tidak akan menanam
padi karena sawah yang diseberang pun kekeringan jadi otomatis tidak ada air
yang bisa mengairi sawah tersebut.
Waktu itu pas
hujan turun saya dan teman – teman sepakat untuk berenang disawah yang dekat
dengan jalan kav dpr,sesampainya disawah ternyata ada mobil taksi yang sedang
tidak bisa jalan karna ban mobilnya tersangkut di tanah jalan dpr, melihat
kejadian tersebut maka kami semuanya membantu mendorong mobil sampai bisa
keluar dari lobang tanah yang di injak mobil, dengan sekuat tenaga kami
mendorongnya dan akhirnya mobil itu bisa keluar dari lobang lalu supir taksi
tersebut mengucapkan terima kasih kepada kami karna telah membantunya dan dia
pun memberi imbalan uang sebesar Rp 500 kepada setiap anak yg kebulan saat itu
kami ada 4 orang,sebenarnya kami ingin menolak uang yg diberikan karna kami niat
menolong dengan ikhlas tetepi supir tadi terus memaksa kami untuk menerima
pemberiannya karna berkat bantuan kami dia bisa melanjukan cari setoran.
Selesai dengan masalah mobil taksi maka kami pun melanjutkan untuk berenang
karna sebelumnya niat kami datang adalah untuk berenang,selesai berenang maka
kami pulang kerumah masing – masing karna hujannya juga sudah reda dan badan
kami juga sudah menggigil kedinginan.
Pemerintah
daerah saya mengajukan ke pemerintah pusat agar jalan tersebut dapat di
perbaiki.Dengan ajuan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat maka jalan
dpr akan diperbaiki agar layak untuk digunakan karna jalan tersebut juga
merupakan sentral yg menghubungkan desa kami dengan desa seberang.Para penduduk
di desa kami sangat antusias dengan keputusan pemerintah tersebut. Mula – mula
pemerintah pusat mengirim alat - alat berat untuk merapihkan dan memperbaiki
kerusakan pada jalan sebelum di jalan tersebut di beri aspal, setelah selesai
pemerataan jalan maka mulailah mesin giling meratakan jalan yg sudah di beri
aspal, pekerjaan jalan kav dpr memakan waktu yang cukup lama karna jalan tersebut
cukup panjang yang kira - kira panjangnya 1km, dan tidak lupa juga saya dan
teman - teman sering melihat pekerjaan jalan dan kadang juga kami ikut naik di
mesin penggiling jalan.
Setelah
pekerjaan perbaikan jalan kav dpr selesai maka jalan dpr yang dulu kumuh dan
becek sekarang menjadi jalan yang bagus dan indah untuk dilewati ataupun di
jumpai oleh setiap orang maupun kendaraan yang lewat. Tidak seperti sebelumnya
yg apabila turun hujan banyak kendaraan yang tidak mau melewati karna bisa -
bisa mobil atau motornya tidak bisa jalan atau bahkan bisa mogok karena banyak
tanah yang menempel di bawah mobil.Sekarang jalan dpr menjadi jalan primadona
di kampung kami, dan tidak sedikit orang dari desa lain yang berbondong –
bondong untuk mengunjungi atau bahkan banyak juga yang menyempatkan untuk jogging
atau lari pagi.
0 komentar:
Posting Komentar