Jakarta - Salah satu model kendaraan yang dianggap
menyumbang banyak polusi untuk Jakarta adalah bemo. Namun itu dulu. Karena bila
melihat bemo ini, anggapan itu sudah tidak berlaku lagi. Sebab, ini adalah bemo
bertenaga listrik.
Bemo bertenaga listrik yang diberi nama Bio Bemo ini merupakan karya Hendrico Halim yang dia pamerkan di kawasan Monas, Gambir, Jakarta, Rabu (20/3).
Pada Bio Bemo ini Hendrico memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber penggeraknya. Bemo ini digerakkan oleh energi listrik dengan tegangan sistem 48 Volt dan mampu memutar motor listrik sejauh 50 kilometer dalam sekali charge.
Dan karena keramahannya pada lingkungan, Hendrico pun menawarkan bemo ini ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna memberikan solusi untuk merevitalisasi Bemo di Jakarta.
Ada empat baterai yang masing-masing memiliki tegangan 12 Volt. Ketika baterai itu habis, Bio Bemo bisa di-charge. Caranya, hanya perlu dicolok ke outlet listrik PLN dengan daya 1.300 Watt dan bertegangan 220 Volt.
Bila dalam keadaan kosong, Bio Bemo ini harus di charge selama delapan jam.
Untuk biaya pembuatan sendiri Hendrico mengakui kalau biaya yang sudah dikeluarkan untuk membuat bemo ini sebesar Rp 70 juta, tapi dia juga mengakui kalau Bio Bemo masih harus disempurnakan.
Bemo bertenaga listrik yang diberi nama Bio Bemo ini merupakan karya Hendrico Halim yang dia pamerkan di kawasan Monas, Gambir, Jakarta, Rabu (20/3).
Pada Bio Bemo ini Hendrico memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber penggeraknya. Bemo ini digerakkan oleh energi listrik dengan tegangan sistem 48 Volt dan mampu memutar motor listrik sejauh 50 kilometer dalam sekali charge.
Dan karena keramahannya pada lingkungan, Hendrico pun menawarkan bemo ini ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna memberikan solusi untuk merevitalisasi Bemo di Jakarta.
Ada empat baterai yang masing-masing memiliki tegangan 12 Volt. Ketika baterai itu habis, Bio Bemo bisa di-charge. Caranya, hanya perlu dicolok ke outlet listrik PLN dengan daya 1.300 Watt dan bertegangan 220 Volt.
Bila dalam keadaan kosong, Bio Bemo ini harus di charge selama delapan jam.
Untuk biaya pembuatan sendiri Hendrico mengakui kalau biaya yang sudah dikeluarkan untuk membuat bemo ini sebesar Rp 70 juta, tapi dia juga mengakui kalau Bio Bemo masih harus disempurnakan.
Menurut saya memang harus lebih di tingkatkan lagi teknologi - teknologi yang canggih seperti artikel diatas jadi setiap kendaraan tidak selalu memanfaatkan bahan bakar minyak dunia sepenuhnya untuk kebutuhan sehari - hari, sehingga apabila persedian minyak dunia menipis langsung kendaraan tidak perlu kaget dan langsung bisa bisa beralih ke teknologi yang sudah dikembangkan.
http://oto.detik.com/read/2013/03/20/180235/2199286/648/tidak-perlu-bensin-bemo-ini-pakai-tenaga-listrik?991101mainnews
20-3-13 9.12 pm
0 komentar:
Posting Komentar