Minggu, 18 November 2012

Sixpence None The Richer

Hay bloggers, kali ini saya akan membagikan sebuah grup musik yang terkenal pada waktu jaman saya kecil dulu. Berikut ini penjelasan dan jalan dari band tersebut. Cekidot ^^

Judul Resensi : Sixpence None The Richer


Sponsor  Recorder : R.E.X., Flying Tart, Squint, Reprise, Credential.

Produksi  album :
  •          1994: The Fatherless and the Window
  •          1995: This Beautiful Mess
  •          1997: Sixpence None the Richer
  •          2002: Divine Discontent
  •          2008: The Dawn of Grace
  •          2012: Lost in Transition
Personel :
  •     TJ Behling – bass (1990–1994)
  •         Brad Arnold – drums (1990–1994)
  •         James Arhelger – bass (1994–1995)
  •          Joel Bailey – bass (1994–1995)
  •          Dale Baker – drums (1993–2001)
  •          Tess Wiley – guitar (1995–1996, 2008)
  •          J.J. Plasencio – bass (1995–1996)
  •          Sean Kelly – guitar (1997–2004)
  •          Rob Mitchell – drums (2001–2004)
  •          Jerry Dale McFadden – keyboard (2001–2004)


                                             Personel Sixpence None The Richer


Ringkasan cerita singkat :
The Beginning
Perjalanan Sixpence None The Richer dimulai ketika gitaris Matt Scolum bertemu dengan Leigh Nash di sebuah tempat peribadahan. Leigh Nash berasal dari New Braunfels, Texas, dibesarkan dengan lagu-lagu dari Patsy Cline dan musik country lainnya memulai debut sebagai penyanyi gereja. Matt juga sama. Kesenangannnya pada musik disalurkan melalui bermain piano sejak kecil sampai dia mendapatkan hadiah natal di usia 15 tahun berupa gitar. Saat itulah dia mulai fokus untuk belajar musik. Dalam suatu perjalanan ke tempat peribadahan, Matt memberikan sebuah demo yang berisikan lagu ”Trust” yang masih dinyanyikan oleh orang lain kepada Leigh Nash, dan meminta pendapatnya. Dia cuma berkomentar, ”I Loved It.”
Tidak banyak yang tahu bahwa nama Sixpence None The Richer diambil dari buku CS Lewis yang berjudul Mere Christianity. Band ini juga telah membuat album pertama di tahun 1991. Dengan bergabungnya TJ Behling sebagai bassist, mereka memulai album LP yang pertama berjudul The The Fatherless and the Widow dirilis pada tahun 1993. Mereka pertama kali ditangani oleh label R.E.X yang fokus terhadap lagu dari genre christian metal.
Formasi Sixpence None The Richer menjadi lengkap setelah bergabungnya Tess Willey pada melodi, J.J Placensio pada bass, dan Dale Baker pada drum. Album This Beautifull Mess yang dirilis pada tahun 1995 mendapat sambutan hangat. Buktinya? Penghargaan dari Dove Award untuk Best Album berhasil diperoleh! Mereka pun semakin sering manggung di pub-pub dan menjadi opening act dari penampilan 10.000 Maniacs. Tahun 1996 mereka harus kehilangan Tess Wiley ketika EP mereka yang berjudul Tickets For A Prayer Wheel dirilis. But the show must go on, karena inilah waktu dimana semuanya berputar bagi band Sixpence None The Richer.

The Breakthrough
Label mereka yang pertama R.E.X mengalami kebangkrutan di tahun 1996 ketika Sixpence None The Richer sudah memulai debut mereka di industri mainstream. Berusaha agar tidak ikut jatuh, mereka bekerja keras untuk mendapatkan label baru. Rupanya keberuntungan masih berpihak pada Leigh Nash dan teman-temannya. Ditahun 1997 mereka bertemu dengan Steve Taylor yang memiliki Squint Records. Disinilah perjalanan hebat Sixpence None The Richer dimulai.
Album self titled mereka dirilis pada tahun yang sama. Masih belum dilirik. Oke, tidak masalah. Walaupun harus kehilangan JJ Plascensio yang telah menemani perjalanan band ini selama bertahun-tahun tidak membuat mereka goyah. Bahkan ketambahan Justin Cary pada bass plus Sean Kelly sebagai gitaris kedua justru membuat warna Sixpence None The Richer menjadi lebih kuat. Album ini akhirnya dirilis ulang pada tahun 1998 dengan ditangani oleh Bob Clearmountain yang telah berpengalaman menangani album Bryan Adams, David Bowie, INXS, sampai Rolling Stones.
Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa single “Kiss Me” yang dirilis di awal tahun 1999 menjadi pencapaian paling tinggi dari band ini. Menjadi soundtrack dari serial televisi Dawson’s Creek, film She’s All That sampai menjadi soundtrack pernikahan Pangeran Edward yang disiarkan langsung secara nasional oleh televisi Inggris. Tahun 1999 juga merupakan puncak penghargaan dari band ini. Dove Award kembali disabetnya termasuk kategori Artist Of The Year plus satu nominasi dari Grammy Award. Single ini juga mampu masuk dalam Top 5 dari chart billboard pada bulan mei 1999 dan masuk dalam chart-chart lagu di Inggris pada bulan Juni dan Juli. Great!
Pada tahun yang sama, Sixpence None The Richer membuat cover version There She Goes dari band The LA. Kalau dalam permainan game ada istilah combo, ini juga yang bisa menggambarkan posisi Sixpence None The Richer dalam industri musik saat itu. Tampil sebagai bintang tamu The Late Show with David Letterman, sampai The Tonight Show with Jay Leno karena status lagu mereka yang nomor satu di 11 negara di Amerika! Tahun 2000 band ini juga turut menyumbangkan lagu Us untuk CD Today Presents: the Best of Summer Concert Series yang dibuat untuk mengumpulkan dana bagi penderita kanker.
Album terakhir yang dikeluarkan oleh band ini adalah Divine Discontent yang dirilis tahun 2002. Squint Records akhirnya goyah juga sebagai label rekaman, dan ini adalah album terakhir mereka bekerja sama. Satu catatan yang membuat nama Sixpence None The Richer masih kuat untuk album ini adalah single Breathe Your Name plus cover version dari band Crowded House yang berjudul Don’t Dream (It’s Over) yang dirilis sebagai track andalan. Sayang ternyata track terakhir ini seakan menjadi penanda, ternyata inilah saat terakhir kita bisa melihat formasi lengkap dari band ini.

Where Did They Go Now?
Pada tanggal 26 Februari 2004 Matt Scolum mengumumkan bahwa band ini telah berpisah. Matt sendiri sebagai salah satu perintis dari Sixpence None The Richer telah membuat satu band baru yang bernama Astronaut Pushers pada bulan Juli di tahun yang sama. Leigh Nash juga mengeluarkan album Blue On Blue ditahun 2005 dengan single My Idea Of Heaven dirilis pada tanggal 16 juli 2006. mungkin masih ada yang ingat Ocean Size Love yang masih diangkat dari album yang sama, Blue On Blue tapi tidak mendapat tanggapan yang begitu baik dari industri musik.
Pada bulan November 2007 band ini melakukan reuni. Plus tahun lalu, di bulan Oktober mereka merilis album natal pertama mereka yang berjudul The Dawn of Grace dan penampilan mereka yang terakhir bisa disaksikan sepanjang bulan Desember 2008 lewat konser Love Come Down Christmas 2008 Tour bersama Jars Of Clay, Leeland, dan Sara Gloves.

The Trivia!
1. Walaupun banyak yang melabeli mereka dengan band ”Christian Rock”, ternyata Matt Scolum merasa terbebani dengan status ini. Dalam sebuah percakapan di tahun 1998 Kane County Chronicle dia menjelaskan bahwa “We don’t really want the label ‘Christian band,’ because it is a label that has become meaningless. It is more of a marketing thing; it doesn’t really have to do with your faith. We don’t want to exclude anyone. We want to make music for everyone, not just for a subculture.”
2. Jepang adalah salah satu negara beruntung karena track Kiss Me dirilis resmi dalam bahasa Jepang sebagai bonus untuk album Sixpence None The Richer di negara tersebut.
3. Dengan membuat cover version dari “Dancing Queen” milik ABBA untuk soundtrack film ‘DICK’, band ini mendapat dua julukan sekaligus. Band spesialis soundtrack film dan serial televisi plus band spesialis cover version.
4. Walaupun kesuksesan single “Kiss Me” membuat anggota band ini harus bekerja keras, Matt Scolum masih menyempatkan diri untuk membantu pembuatan album Left On The Middle milik Natalie Imbruglia. Leigh Nash pun tidak ketinggalan sibuk. Dia sempat menjadi host untuk acara Women First yang disiarkan oleh VH1 pada bulan Mei 1999.


Penilaian pribadi : Menurut saya pada zaman sekarang ini sudah jarang sekali band - band yang mengedepankan hasil karya atau album dari band mereka, bukan seperti band ini.Band – band yang beredar sekarang ini kebanyakan mengedepankan penampilan atau malah hanya plagiat terhadap ciptaan band yang lain dan tidak bertanggung jawab dari hasil plagiatnya tersebut.  
Kelebihan : Menurut saya kelebihan dari band ini hampir dari single yang album mereka keluarkan kebanyakan enak didengar dan dari keluaran album atau single  mereka banyak juga yang menjadi soundtrack atau bahkan banyak para produser film atau televisi yang menjadikan lagu band ini menjadi backsound dari beberapa film dan televise dinegaranya.
Kekurangan : Semua band dalam albumnya tentu tidak semua lagu atau singlenya enak didengar semua tetapi ada juga yang kurang enak didengar selain itu salah satu kekurangan dari band ini menurut saya adalah pembubaran band tersebut,serta tidak adanya penerus seperti band tersebut.Padahal hasil karya dari band mereka bisa dibilang membanggakan dan lagu – lagu ciptaanya juga tergolong familiar dan enak didengar oleh pecinta musik di seluruh dunia.
Saran : Untuk para band-band zaman sekarang menurut saya harus sedikit mencontoh band yang satu ini karna band ini tidak hanya mahir dalam membuat single-single dalam album mereka tetapi juga enak didengar oleh para pecinta musik dan juga jangan sekali-sekali menjadi plagiat dari hasil karya orang lain kecuali ada izin dari yang mempunyai karya tersebut sehingga tidak ada kerugian dari pihak yang membuat karya. 



Referensi :
www.wikipedia.com
www.google.com

2 komentar:

You'll Never Walk Alone mengatakan...

makasih infonya kawan.. :)

Lutfi Surya Pratama mengatakan...

best band ever

Posting Komentar

Twitter Facebook Digg Favorites More