Jumat, 29 Juni 2012

Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi sangatlah penting bagi spesialis HR dalam memahami konsep budaya organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya  itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.

Pengertian Budaya Organisasi

Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.

•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
Budaya itu sulit untuk didefinisikan karena memiliki struktur yang multidimensi dengan komponen yang berbeda pada setiap tingkat. Budaya juga bersifat dinamis dan selalu berubah dan menjadi relatif stabil pada jangka waktu yang singkat. Perlu waktu dalam merubah suatu budaya terutama dalam budaya organisasi.
Budaya merupakan alat perekat sosial dan menghasilkan kedekatan, sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan dengan baik, maka budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi organisasi.

Pembentuk sikap dan perilaku

Teknologi terhadap kreatifitas individu dan team
Richard Florida melontarkan teorinya dalam The Rise of the Creative Classbahwa untuk membangun sebuah masyarakat yang kreatif, diperlukan adanya teknologi, talenta, dan toleransi

Teknologi yang selalu dikembangkan oleh talenta-talenta inovatif yang datang dari penjuru dunia, melahirkan sebuah industri tangguh dan penuh daya inovasi. Ditambah lagi toleransi yang sedemikian besar sehingga masyarakat bisnisnya bisa menerima kegagalan orang lain dengan lapang dada. Budaya yang luar biasa ini mendorong lahirnya banyak masyarakat yang berani memulai bisnis dari teknologi baru tanpa takut tersaingi.Kebanyakan para masyarakat yang kreatif jarang dan peduli dengan apa latar belakang pendidikan, warna kulit, etnis, agama, budaya, atau latar belakang keluarga seseorang. Yang mereka ingin tahu cuma satu, apakah mereka memiliki daya inovasi yang cukup tinggi. Itu sebabnya Steve Jobs yangdrop-outdari bangku kuliah, dengan modal inovasinya yang brilian berhasil membangun Apple Inc yang menggemparkan dunia dengan produk-produk mutakhirnya macam iPhones, iPod dan iTunes. Tanpa toleransi yang cukup besar pula, boleh jadi inovator India Sabeer Bhatia, takkan melahirkan konsepe-mailgratis Hotmail. bahkan mungkin bisa jadi juga, Vinod Khosla dan Becholensheim pun tak mungkin bisa memperkenalkan teknologi mutakhirnya dibawah bendera Sun Microsystems.
  
Banyak pakar yang menyebutkan fungsi dari budaya organsasi yang di
kutip oleh Aan komariah dan Triatna, salah satunya adalah Robins mencatat
lima fungsi budaya organisasi yaitu:
1. Membedakan satu organisasi dengan organisasi yang lain.
2. Meningkatkan sense of identity anggota
3. Meningkatkan komitmen bersama.
4. Menciptakan stabilitas sistem social.
5. Mekanisme pengendalian yang terpadu dan membentuk sikap dan perilaku
karyawan.
Siagaan mencatat lima fungsi penting budaya organisasi, yaitu:.

1. Sebagai penentu batas-batas perilakudalam arti menentukan apayang
boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik,
dan menentukan yang benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggoatanya.
3. Menubuhkan komitmen kepada kepentingan bersama diatas kepentingan
   individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi.
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang
bersangkutan. Kast dan Rosenweig Budaya organisasi meliputi garis-garis pedoman
yang kukuh yang membentuk perilaku. Ia melaksanakan beberapa fungsi
penting seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Menyampaikan rasa identitas untuk anggota organisasi
2. Memudahkan komitmen untuk sesuatu yang lebih besar dari pada diri sendiri
3. Meningkatkan stabilitas sitem social
4. Menyediakan premise (pokok pendapatan) yang di akui dan diterima
untuk pengambilan keputusan
Dari beberapa ahli di atas Aan Komariah dan Cecep Triatna menyimpulkan fungsi dari budaya organisasi adalah:
1. Pembeda karakteristik organisasi.
2. Menunjukkan dan mempertajam identitas.
3. Meningkatkan Komitmen bersama.
4. Meningkatkan ketahanaan system social,dan
5. Menunjukkan mekanisme kontrol terhadap norma dan perilaku.


Sumber: 
(8.48 malam selasa 26 juni 2012)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook Digg Favorites More